RSS

Memasang Jerat di Hutan

Merantau - Pengalaman kali ini mungkin tidak termasuk katagori wisata, namun sayang untuk tidak diceritakan. Saat menuliskan postingan ini admin sudah bertugas ditempat baru, mungkin anda sudah membaca curcol-an admin sewaktu akan ditugaskan di daerah yang boleh dibilang cukup terpencil. Jika penasaran silahkan di baca tulisan saya "Petak Malai di Sanakah Titik Perhentian ku". Itulah yang juga menjadi salah satu alasan admin jarang posting. Selain memang disana sulit mendapatkan sinyal, jarak tempuh ke kota (Kabupaten) untuk cari warnet cukup jauh dan harus melalui medan yang berat.


Ranting dan dedaunan yang diatur sedemikian rupa sebagai
 penghalang di sisi-kanan kiri jerat, untuk mengarahkan target ke perangkap

Memasang Jerat
Oke, sekarang kita kembali ke topik. Tinggal di pedalaman tidaklah selamanya buruk, sisi lainnya saya belajar banyak dari masyarakat di sana. Ada banyak pengalaman, petualangan dan hal berharga yang bisa saya dapatkan selama tinggal disana, salah satunya adalah pengalaman memasang jerat yang akan saya ceritakan berikut.
Dodi, sedang memasang kembali jerat yang terlepas

Ditemani Suhar dan Dodi (dua murid SMA tempat saya mengajar),  saya berangkat menuju lokasi menyusuri sungai menggunakan perahu Ces, yaitu perahu bermesin yang menjadi alat transportasi utama warga yang tinggal dipinggiran sungai. Alat transportasi ini tidak hanya digunakan untuk bepergian tetapi juga mengangkut hasil hutan dan pertanian.
Bagian Ujung Tali Jerat di bentuk seperti huruf O, dan diletakan
tepat di atas bilah-bilah kayu yang disusun sedemikian rupa, ketika bilah-bilah
kayu itu terinjak tali akan tertarik keatas dengan cepat
Setelah menyusuri sungai selama kurang lebih 15 menit kami kami akhirnya tiba di tepian sungai dimana perjalanan selanjutnya harus diteruskan dengan berjalan kaki. Jalur yang tidak mudah untuk dilalui. Banyaknya tanaman rotan membuat saya harus ekstra hati-hati, karena jika salah melangkah bisa-bisa kaki akan tertusuk duri-durinya. Selain rotan hal yang juga harus diwaspadai adalah pandan berduri yang juga bisa melukai. 
Suhar, saat menemukan jeratnya berhasil menangkap se ekor Ayam Hutan
Jalur menanjak dan sungai-sungai kecil turut memberi tantangan tersendiri dalam perjalanan ini. Menurut Dodi, lokasi untuk memasang jerat memang tidak bisa sembarangan tetapi memang dipilih menggunakan beberapa pertimbangan diantaranya, lokasi yang jauh dari aktivitas manusia dan memang terdapat jejak binatang yang akan menjadi target jerat.



Seekor Ayam Hutan Yang  berhasi lTertangkap Jerat 
Setelah berjalan, menembus semak, pepohonan, menyebrangi sungai serta mendaki bukit akhirnya kami tiba di lokasi. Sebuah kawasan bekas ladang yang telah di tinggalkan mungkin sekitar 3-4 tahun yang lalu.  Daerah ini berbatasan dengan hutan yang memang belum pernah di garap, sehingga dianggap pas untuk memasang beberapa jerat disini.

Suhar dan Dodi pu mulai mencari titik-titik yang pas untuk menempatkan jerat, selain berpatokan pada jejak binatang yang masuk katagori target jerat, jalur menuju sumber air (sungai, cekungan) juga bisa menjadi lokasi yang potensial untuk dipasangi jerat.

Memasang jerat ternyata tidak sesimpel kelihatannya, meski terlihat sederhana untuk membuat sebuah jerat memakan waktu hingga 30 menit, bagi yang tidak terbiasa tentu lebih lama lagi. Kerapian membuat sebuah jerat turut menentukan efektivitas jebak nya, sebagai contoh jika batang kayu yang digunakan sebagai penarik/pegas terlalu kecil maka saat ada hewan yang tertangkap tidak menggantung akibatnya hewan tersebut bisa dengan mudah memutuskan tali jerat dengan cara menggigitnya atau membelitkan tali ke ranting/semak-semak hingga putus.

Jerat-jerat yang telah dibuat tadi kemudian ditinggalkan dan diperiksa sekitar 2 hari sekali. Adapun sasaran target yang bisa terjerat atau terjebak cukup beragam, mulai dari Ayam hutan, Moonrat, Sigung, Kancil, dan berbagai hewan lain yang berjalan di atas tanah menggunakan kaki. Umumnya hasil tangkapan ini untuk di konsumsi sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Comments
0 Comments

0 komentar: