RSS

Menyingkap Kekayaan Anggrek Meratus Gunung Raya

Menikmati keindahan anggrek si "Ratu Bunga" di habitat aslinya tak kalah asik dengan liburan atau rekreasi di tempat-tempat wisata. Meski diperlukan tenaga dan semangat ekstra, semuanya akan terbayar manakala kuntum-kuntum anggrek yang merekah menyapa kita. Berikut pengalaman menjelajahi Gunung Raya yang merupakan bagian dari gugus pegunungan meratus yang ada di Pulau Kalimantan.

foto pemandangan sungai
Menyusuri Sungai

Kalimantan adalah salah satu pulau di Indonesia yang di yakini memiliki kekayaan plasma nutfah terbesar kedua setelah Irian Jaya. Pulau ini  merupakan surga bagi berbagai flora dan fauna. Tak terkecuali anggrek spesies.
jenis-jenis anggrek meratus
Anggrek Bulbophyllum auratum
Di antara 4 provinsi  yang berada di pulau Kalimantan tersebut, Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi yang memiliki kekayaan anggrek yang luar biasa. Tersebar di hutan-hutan pegunungan Meratus yang membentang sepanjang ± 600 km. Dari arah tenggara dan membelok ke arah utara hingga perbatasan Kalimantan Timur.
gambar anggrek-anggrek meratus
Anggrek Gastrochillus sp
Secara geografis kawasan Pegunungan Meratus terletak di antara 115°38’00" hingga 115°52’00" Bujur Timur dan 2°28’00" hingga 20°54’00" Lintang Selatan. Pegunungan ini melintasi sekitar 9 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan. Yakni Hulu Sungai Tengah (HST), Balangan, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tabalong, Kotabaru, Tanah Laut, Banjar dan Tapin.
keragaman hayati indonesia
Kekayaan Flora Indonesia
serangga unik kalimantan
Serangga unik dari pegunungan Meratus
Meski sama-sama di lalui oleh gugus Pegunungan Meratus, ternyata setiap daerah memiliki anggrek dengan karakteristik khas, meskipun beberapa anggrek lainnya bersifat umum dan bisa ditemukan hampir di semua daerah di hutan Meratus. 

Sekitar penghujung tahun 2010 lalu admin Merantau berkesampatan melakukan observasi ke Gunung Raya, salah satu bukit yang berada di wilayah administratif kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Kawasan ini sendiri merupakan sisa-sisa hutan yang masih terbilang asli, terjepit di antara aktifitas pertambangan serta Hutan Tanaman Industri (HTI). Banyak pengalaman menarik yang ditemui dan diantaranya yang paling berkesan adalah menjumpai kehidupan serangga eksotis khas hutan tropis serta menyaksikan dari dekat beragam jenis anggrek spesies yang mempesona.
membedakan jalan binatang dan jalan setapak
Jalur trek observasi anggrek
Pagi-pagi admin merantau bersama tim enviro salah satu perusahaan tambang yang beroperasi tidak jauh dari lokasi berangkat dari camp. Maklum jarak tempuh ke Gunung Raya lumayan jauh, dengan mengendarai kendaraan dobel cabin kami menyusuri jalan yang di lalui truk-truk pengangkut kayu hasil hutan industri. Hujan yang mengguyur sehari sebelumnya membuat beberapa titik ruas jalan menjadi sangat licin dan hampir mustahil di lewati kendaraan biasa.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 90 menit kami akhirnya tiba di perkampungan. Selain mengumpulkan informasi tentang lokasi yang akan di tuju, kami juga meminta salah seorang warga yang mengenal baik wilayah Gunung Raya untuk menjadi guide. Jarak tempuh dari perkampungan ke lokasi cukup dekat, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit sudah tiba di lokasi. Untuk mempersempit area observasi kami memilih rute menyusuri tepian sungai. Airnya sangat jernih dan sejuk, beberapa pohon besar yang tumbuh condong kesungai menciptakan view yang luar biasa. Keindahan tersebut menjadi semakin lengkap dengan adanya beragam jenis anggrek yang menempel di dahan-dahan berpadu dengan tumbuhan paku dan lumut.

Anggrek-anggrek spesies Meratus yang bisa di jumpai di sekitar Gunung Raya antara lain Aerides odorata (anggrek kuku macan), Acriopsis lilifolia (Anggrek bawang), Bulbophyllum auratum, Bulbopihyllum macranthum, Cymbidium finlaysonianum, Cleisostoma sp, Dendrobium spurium, Dendrobium secundum (anggrek sikat), Dendrobium lamellatum, Eria sp, Flickingeria sp, Gastrochilus sp, Grosourdya sp, Liparis sp, dan Thrixpermum sp, Spathoglottis plicata, dll.

Tidak mudah menggambarkannya dalam kata-kata, kesempatan bisa menginjakan kaki berada di tengah-tengah hutan dengan kekayaan hayati yang berlimpah akan membuat kita rindu untuk kembali kesana. Bagi yang pernah mengalami hal serupa, pastinya akan sedih dan prihatin manakala mendengar atau menyaksikan pengrusakan hutan. Mari bersama jaga dan lestarikan hutan Indonesia agar tetap lestari hingga generasi-generasi berikutnya.

Catatan : Laporan perjalanan observasi anggrek di Gunung Raya Kalimantan Selatan ini juga pernah di terbitkan di majalah Flona.

Baca SelengkapnyaMenyingkap Kekayaan Anggrek Meratus Gunung Raya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Belajar Sambil Rekreasi di Pulau Bakut

Sahabat Merantau, belajar tidak melulu di sekolah atau di dalam ruangan. Belajar juga bisa dilakukan di alam terbuka sambil rekreasi atau refreshing ke tempat-tempat tertentu. Kegiatan semacam ini biasa di sebut study tour atau study wisata. Beberapa waktu lalu Merantau menemani siswa dan siswi SMA mengikuti kegiatan pelatihan kader konservasi di Taman Wisata Alam Pulau Bakut.

sewa kelotok di pulau bakut
Pengamatan Bekantan (Nasalis larvatus) berkeliling Pulau
Pulau Bakut telah ditetapkan sebagai taman wisata alam melalui keputusan Menteri  Kehutanan melalui surat keputusan Nomor 140/kpts-II/2003 pada tanggal 21 April 2003. Luas kawasan ini kurang lebih 18 ha, dengan panjang 700 meter dan lebar 250 meter. Pulau ini berada di tengah sungai Barito tepat di bawah Jembatan Barito yang membentang menghubungkan Jalan Trans Kalimantan. Dasar pulau ini akan terendam ketika pasang oleh karenanya vegatasi di kawasan ini adaptif terhadap pasang surut.
jenis-jenis burung di pulau Bakut
Pengamatan Burung
Di kawasan ini ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan, mulai dari pengamatan burung, pengenalan ekosistem mangrove, hingga pengamatan maskot Kalimantan Selatan yaitu Bekantan (Nasalis larvatus). Saat surut dasar pulau terutama di bagian tengah bisa jelajahi namun tentunya harus berhati-hati karena banyak tanaman berduri serta benda tajam lainnya.
obyek wisata alam kalimantan
Menjelajahi Bagian Tengah Pulau
Sebenarnya Pulau Bakut yang terletak di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan ini belum maskimal di kembangkan sebagai tujuan obyek wisata alam dan karena daerah ini termasuk kawasan konservasi maka untuk melakukan aktvitas di pulau ini perlu mendapatkan surat izin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI) dari BKSDA Kalimantan Selatan. Di salah satu sisi pulau juga disediakan pos untuk pengunjung  yang akan beristirahat.
Jenis-jenis burung di pulau bakut
Pengenalan Lingkungan Ekosistem Mangrove
Untuk menuju Pulau Bakut  digunakan "kelotok" yaitu perahu bermesin yang bisa di sewa tergantung permintaan. Harga sewa bervariasi tergantung aktifitas yang akan anda lakukan. Untuk biaya keliling pulau mengamati atau hunting foto Bekantan biasanya dikenakan tarif sekitar Rp. 75 ribu. Alat transportasi ini bisa anda sewa dengan mendatangi dermaga yang terletak tepat di bawah jembatan Barito.
cara menjadi kader konservasi
Kegiatan Pelepasan Kura di Kawasan TWA Pulau Bakut
Sebagai informasi, bagi anda yang ingin mengamati  Bekantan, Pulau Bakut adalah salah satu lokasi yang paling dekat dari Banjarmasin yang bisa ditempuh baik melalui jalan darat ataupun menggunakan transportasi air. Lama perjalanan jika ditempuh menggunakan sepeda motor atau mobil kurang lebih 30 menit, sedangkan jika menggunakan tranposrtasi air (kelotok) dari dermaga Kuin kurang lebih 90 menit.

Baca SelengkapnyaBelajar Sambil Rekreasi di Pulau Bakut

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pulau Kembang, Pilihan Rekreasi Warga Banjarmasin

Pulau kembang adalah salah satu objek wisata yang berada  di tengah sungai Barito yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Taman Wisata Alam Pulau Kembang  ditetapkan sebagai hutan wisata berdasarkan keputusan surat keputusan menteri  pertanian No.778/Kptsum12/1976 dengan luas 60 Ha. Taman Wisata Alam ini terletak disebelah barat kota Banjarmasin dan berdekatan dengan salah satu objek wisata lainnya yaitu Pasar Terapung.

yang mernarik dari objek wisata pulau kembang
Altar Pulau Kembang

Terbentuknya Pulau Kembang menurut masyarakat sekitar berasal dari bangkai kapal inggris yang tenggelam ketika terjadi peperangan pada masa kerajaan. Bangkai kapal yang tenggelam tersebut lama-kelamaan menyebabkan berbagai materi organik dan non organik yang terbawa arus air menumpuk. Seiring berjalannya waktu akhirnya tumpukan tersebut ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan. Sedangkan asal-usul penamaan “Pulau Kembang” sendiri bukanlah karena dipulau ini banyak ditemukan bunga atau kembang, melainkan dulu banyak pengunjung yang ingin melakukan nazar (memohon doa) selalu membawa untaian kembang sehingga setiap orang yang melintas akan melihat banyak tumpukan kembang/bunga. Karenanya dinamailah pulau tersebut dengan nama Pulau Kembang.


tujuan wisata di Kalimantan Selatan
Objek wisata Pulau Kembang

Hutan Wisata Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (Macaca fascicularis). Hewan primata yang satu ini sangat adaftif dengan kebudayaan manusia, di lokasi wisata kera-kera ini kerap menyambangi para pelancong bahkan terkadang berani mencuri bawaan pengunjung yang dikira makanan. Adapun asal-usul kera di pulau ini menurut masyarakat diceritakan salah satu keturunan raja di daerah Kuin tidak dikaruniai anak. Menurut ramalan ahli nujum kalau ingin punya anak harus berkunjung ke Pulau Kambang dengan mengadakan upacara badudus (mandi-mandi). Anjuran tersebutpun dipenuhi setelah mengadakan upacara di Pulau Kambang itu, tak lama kemudian istri keturunan raja tersebutpun ahkhirnya dikaruniai keturunan. Begitu gembira dan bahagianya keluarga raja dengan kehadiran anak yang dinanti-nantikan, maka raja yang berkuasa memerintahkan petugas kerajaan untuk menjaga pulau tersebut agar tidak ada yang merusak atau mengganggunya.
yang menarik dari pulau kembang
Fauna objek wisata Pulau Kembang
Petugas kerajaan yang mendapat perintah menjaga pulau tersebutpun akhirnya berangkat dan membawa dua ekor kera besar, jantan dan betina yang diberi nama si Anggur. Konon menurut ceritanya setelah sekian lama petugas kerajaan ini menghilang secara gaib, tak diketahui kemana perginya. Sedangkan Kera yang ditinggalkannya beranak pinak dan menjadi penghuni pulau kambang. Dahulu para pengunjung kepulau ini masih bisa melihat Si Anggur yang memang berbeda dengan kera-kera lainnya. 
objek wisata yang ada di kalimantan selatan
Objek wisata pulau kembang
Keunikan dari kera-kera ekor panjang di pulau ini adalah pembagian shift mereka selama berada di lokasi wisata. Berdasarkan hasil pengamatan yang pernah dilakukan oleh mereka yang perhatian terhadap keberadaan warik di pulau kambang ini diketahui ada dua kumpulan kera yang keluar dari persembunyiannya secara bergantian. Rombongan kera pertama yang keluar sekitar pukul 05.00 s.d. l3.00 dan setelah itu disambung oleh kumpulan kera sip kedua yang berada di tengah pengunjung pulau kambang. Kadangkala sering terjadi kegaduhan ketika kelompok sip pertama tidak menaati ketentuan batas waktu tersebut dan kelompok lainnya berusaha mengusir mereka masuk kedalam hutan.

Di kawasan ini juga terdapat salah satu hewan endemik Kalimantan yang dijadikan maskot Kalimatan Selatan yaitu Bekantan (Nasalis larvatus). Bekantan adalah jenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis. Perbedaan Bekantan dengan monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. 

Beberapa hewan khas lainnya yang menjadi habitat Pulau Kembang antara lain adalah Bajing Tanah, Elang Abu-abu, dan Kura Pipi Putih, serta Ikan Gelodok.

Bajing Tanah (Lariscus insignis)
Bajing Tanah adalah salah satu mamalia yang tergolong binatang pengerat. Binatang  ini aktif mencari makan pada siang hari dan cukup tolerant terhadap habitat daerah pasang surut di kawasan ini. Bajing tanah termasuk kedalam daftar salah satu hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Selain Bajing tanah juga banyak terdapat jenis tupai biasa atau Bajing Kelapa.

Elang Abu-abu (Butastur indicus)
Salah satu elang jenis raptor yang biasa bermigrasi, jadi jeni ini bukan asli dari Indonesia melainkah hanya pendatang saat terjadi musim dingin di tempat asalnya berkembang biak. Burung Elang ini berukuran sedang sekitar 45 cm. Berwarna kecoklatan dengan dagu putih yang mencolok, disertai garis hitam di tengah kerongkongan dan kumis hitam. Bagian sisi kepala kehitaman, dimana bagian atasnya bercoret dan bergaris kehitaman. Dada coklat bercoret hitam, sedangkan tubuh bagian bawah lain bergaris-garis coklat kemerahan. Meski cuma burung jenis migran, Elang Abu-abu atau Elang Kelabu ini juga termasuk kedalam salah satu hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 

Kura Pipi Putih (Siebenrockiella crassicollis)
Salah satu reptil bercangkang yang menghuni kawasan wisata ini adalah Kura Pipi Putih (Siebenrockiella crassicollis), Kura yang dominan warnanya adalah hitam ini biasanya memiliki pola berwarna putih atau pucat pada bagian pipinya, mungkin itulah yang menjadi alasan orang menamainya Kura Pipi Putih. Hewan yang cangkangnya hanya berukuran sekitar 20 cm ini lebih suka memakan ikan, udang ataupun aneka siput namun terkadang juga ditemukan memakan buah-buahan dan dedaunan. Keberadaan populasinya yang semakin terancam karena perubahan dan alih fungsi habitatnya serta perdagangan membuat Uni Konservasi Dunia ( IUCN) memasukannya kedalam katagori rentan (vulnerable). Selain Kura Pipi Putih, kawasan ini juga menjadi habitat Kura Ambon (Cuora amboinensis).


Ikan Ikan Gelodok/ Timpakul (Periophthalmus sp)
Bagi anda yang belum pernah atau jarang melihat ikan Glodok (Periophthalmus sp) (Masyarakat setempat menyebutnya Timpakul ) secara langsung maka disini berbagai variasi ukuran ikan Glodok bisa dijumpai. Ikan Glodok adalah salah satu jenis ikan yang bisa tinggal diluar air dalam beberapa waktu. Ia mampu beradaptasi dengan lingkungan darat sehingga saat diluar air pernapasannya tidak lagi menggunakan insang tetapi melalui permukaan kulit dan lapisan selaput lendir di mulut dan kerongkongannya. Ikan-ikan ini akan keluar pada saat permukaan air surut, dimana mereka akan berjalan sambil melompat-lompat diatas permukaan lumpur diantara akar-akar mangrove. 
Tidak hanya itu, jika beruntung pengunjung juga bisa menjumpai beberapa jenis reptil penghuni kawasan taman wisata alam Pulau Kembang seperti Biawak (Varanus salvator), berbagai jenis ular misalnya  Sanca (Python reticulatus), Ular tambang(Dendrelaphis pictus), Ular cincin mas (Boiga dendrophila), dan lain-lain. 

Menuju Objek  Wisata Pulau Kembang
Cara untuk mencapai Lokasi Wisata Pulau Kembang yaitu dengan mencarter perahu (kelotok). Dua alternatif start atau keberangkatan yang umum di pilih adalah  start dari dermaga Pantai Jodoh, yang mana cukup dengan membayar sekitar Rp. 250-300 ribu anda sudah bisa berkeliling dan menikmati Taman Wisata Pulau Kembang. 

Start kedua anda bisa menempuh rute darat terlebih dahulu yaitu dengan menaiki angkot atau taxi menuju Jalan Pangeran, dan turun di dermaga dekat Makam Sultan Suriansyah. Selanjutnya dari sini anda bisa menyewa kelotok dengan tarif yang lebih murah antara 100-150 ribu untuk menuju Pulau Kembang Pulang Pergi. Sebelum memasuki area wisata, setiap pengunjung diwajibkan membeli karcis masuk seharga Rp 5000,- perorang untuk wisatawan  lokal atau seharga Rp 25.000,- untuk wisatawan asing (turis).

Note : tulisan ini pernah diterbitkan di majalah Flona.
Baca SelengkapnyaPulau Kembang, Pilihan Rekreasi Warga Banjarmasin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Potensi Pulau Telo Sebagai Objek Wisata

Pulau Telo adalah nama tiga pulau (delta) yang terletak di terletak di kecamatan Selat kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Nama telo kemungkinan di ambil dari bahasa setempat (telo = tiga) karena ada tiga pulau yang berdekatan. Saat pertama kali merantau menginjakan kaki di Pulau Telo, yang terlintas adalah tempat ini sebenarnya bisa menjadi objek wisata yang cukup menarik jika di kelola dengan serius. Potensi pulau-pulau ini untuk di kembangkan menjadi tujuan wisata sangat terbuka lebar. 
objek wisata pulau telo
Pulau Telo, Kapuas
Jika ketiga pulau ini di kembangkan sedikit banyak perekonomian dan perkembangan desa Pulau Telo yang berada tidak jauh dari lokasi akan turut terangkat.  Desa yang Menurut data Wikipedia memiliki luas kurang lebih 25,80 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 berjumlah  4.110 jiwa (2007) dan kepadatan penduduk 159,30 jiwa/km² sebagian besar masyarakatnya merupakan petani dan nelayan tradisional, sebagian lagi mencari nafkah dengan berjualan/berdagang.

Lokasi Pulau Telo, Kapuas
Jembatan Pulau Telo, Kapuas
Vegetasi mangrove yang masih bagus, satwa-satwa seperti burung, reptil dan serangga serta beragam kupu-kupu bisa di kembangkan sebagai objek wisata alam, lokasinya yang bertepatan di tengah sungai kapuas juga memungkinkan pulau ini untuk dikembangkan potensi wisata airnya melalui beragam permainan seperti banana boat, jet ski dan berbagai permainan lainnya. 

Di salah satu pulau di bagian tengahnya terdapat areal kosong yang pernah di tanami padi, di areal ini jika di kelola bisa di kembangkan sebagai tempat wisata pendidikan bagi anak-anak untuk belajar cara bertani. Sisanya cukup menambahkan area bermain serta tempat beristirahat maka dan beberapa fasilitas penunjang seperti toilet dan sarana ibadah di jamin pulau ini akan menjadi tujuan objek wisata baru yang menarik khususnya di Kapuas. 

Sebenarnya potensi Pulau Telo sudah dilirik oleh dinas Pariwisata kabupaten Kapuas. Menurut warga setempat tim kecil dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas pernah melakukan survei ke Pulau Telo  kecamatan Selat pada Februari 2012 lalu. Berdasarkan survey tersebut Dinas Pariwisata rencananya akan membangun Gazebo di salah satu Pulau Telo.

Baca SelengkapnyaPotensi Pulau Telo Sebagai Objek Wisata

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tahura Sultan Adam, Tujuan Rekreasi Akhir Pekan

Apa kabar sahabat merantau ?, semoga semuanya sehat dan senantiasa berbahagia. Jika kemaren saya cerita tentang kehidupan masyarakat di desa nelayan kuala lupak yang nyaris terisolir maka kali ini kita akan menuju salah satu tujuan rekreasi favorit masyrakat Kalsel di akhir pekan khususnya mereka yang tinggal di kawasan Banjarmasin dan sekitarnya yaitu Tahura Sultan Adam.
Lokasi sepi di mandiangin
Spot bersantai di Tahura Sultan Adam
Tahura Sultan Adam (Mandiangin) merupakan Taman Hutan Rakyat terluas ke 7 se-Indonesia dengan luas mencapai 112.000 Ha yang mencakup wilayah Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. 

air terjun mandiangin
Menikmati Sejuknya Mata Air
Kawasan Wisata Tahura Sultan Adam, Mandiangin boleh dibilang salah satu objek wisata alam terdekat yang bisa dituju oleh masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. Sehingga tidak heran tempat ini jarang sepi dari pengunjung khususnya ketika akhir pekan. Mereka yang datang kesini memiliki beragam tujuan ada yang sekedar ingin rekreasi, penelitian, hingga reuni. 
hari yang ramai di tahura mandiangin
Kegiatan di Plaza Tahura Sultan Adam Mandiangin
penangkaran menjangan di tahura
Penangkaran Kijang di Mandiangin

Fasilitas objek wisata inipun lumayan lengkap, mulai dari warung-warung yang menyediakan kebutuhan makanan dan minuman, plaza untuk beragam kegiatan, arena permainan outbond serta arena bermain biasa. Adanya lapangan untuk kegiatan perkemahan serta kegiatan di alam terbuka membuat Tahura Mandiangin sangat dikenal oleh Komunitas Pecinta Alam, Pramuka, serta PMR. Di kawasan ini juga ada penangkaran Kijang (Montiacus muntjak) jadi bisa menjadi tempat edukasi bagi putra-putri anda mengenai hewan yang kini mulai langka tersebut.
macam anggrek di mandiangin
Anggrek di Tahura Mandiangin
Selain bisa bersantai dan menikmati berbagai permainan di arena outbond, pengunjung bisa menikmati kesegaran mata air alam di air terjun atau bercebur langsung di Kolam Belanda. Bagi yang gemar berfoto, sudut-sudut tahura dengan keindahan panoramanya akan mengubah anda menjadi "model" dadakan. 
anakan anggrek
Anggrek yang tumbuh di pepohonan di Tahura
Salah satu jenis anggrek yang ada di Mandiangin
Jika beruntung pengunjung Taman Hutan Rakyat Mandiangin juga bisa menikmati keindahan bunga beragam jenis anggrek di kawasan ini. Umumnya anggrek-anggrek alam tersebut tumbuh di dahan-dahan pepohonan yang dibawahnya mengalir mata air (sungai kecil). Beberapa jenis anggrek yang bisa ditemukan di Mandiangin antara lain Dendrobium secundum, Dendrobium crumenatum, Cymbidium, Aerides dan jenis lainnya.

Untuk Menuju objek wisata ini sangat mudah, gunakan saja transportasi darat baik roda dua maupun roda 4, ambil rute menuju arah Banjarbaru, pada perempatan bundaran Banjarbaru ambil jalan lurus arah yang sama jika hendak menuju Aranio (waduk riam kanan). Di pertigaan akan ada pelang dengan tulisan objek wisata Tahura Mandiangin di sebelah kanan, masuk dan lurus saja sampai ketemu portal yang dijaga petugas retribusi. Cukup dengan membayar uang masuk Rp. 2500,- untuk sepeda motor dan Rp. 5000,- mobil maka anda sudah bisa bersantai di tempat wisata ini.
Baca SelengkapnyaTahura Sultan Adam, Tujuan Rekreasi Akhir Pekan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kehidupan Kampung Nelayan Kuala Lupak, Kalsel

Sebuah perjalanan darat yang cukup panjang dan melelahkan, melewati jalan-jalan labil dan sempit serta jembatan-jembatan yang nyaris putus akhirnya mengantarkan saya ke sebuah perkampungan nelayan desa Kuala Lupak. Sebuah pengalaman yang lagi-lagi sulit untuk di lupakan di antara daftar pengalaman menjelajahi berbagai tempat menarik di Kalimantan.
alat tangkap ikan tradisional
Melunta adalah Salah Satu Cara Nelayan menangkap Ikan

Menu Kepiting Goreng
Kepiting Goreng


hidangan di desa
Menu makan ala pedesaan di Kuala Lupak
Desa Kula Lupak masih minim dari sentuhan modernisasi mungkin jarak yang sangat jauh dari pusat kabupaten mungkin menjadi salah satu faktor lambatnya perkembangan di desa ini. Secara administratif Kuala lupak termasuk dalam wilayah kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Posisi desa Kuala Lupak berada di muara sungai yang berbatasan dengan laut jawa, mungkin karena faktor itu pula sebagian besar masyarakat di desa ini berprofesi sebagai nelayan.
cara menangkap ikan di laut
Hasil tangkapan nelayan tradisional Kuala Lupak
jenis-jenis hewan yang hidup di hutan mangrove
Fauna yang hidup pada tumbuhan Mangrove
Hewan yang hidup di mangrove
Fauna khas kawasan mangrove
Kehidupan sederhana, jauh dari hiruk pikuk perkotaan akan menyambut setiap pengunjung yang mampir di desa ini.  Rumah-rumah yang terbuat dari kayu tampak berjejer membelakangi sungai besar dimana perahu-perahu nelayan biasanya ditambatkan. Vegetasi khas muara  berupa tumbuhan mangrove dengan berbagai jenis faunanya menjadi pemandangan umum.
Ikan kering hasil olahan nelayan kuala lupak
udang kering asal kuala lupak
Udang kering produksi nelayan Desa Kuala Lupak
produksi ikan asin kuala lupak
Ikan asin produksi nelayan tradisional Kuala Lupak
Meski laut Indonesia menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, faktanya kehidupan nelayan desa Kuala Lupak masih jauh dari berkecukupan. Kesahajaan hidup mehindarkan mereka dari sifat tamak dan egois dalam mengais rejeki dari kekayaan alam perairan. Sayang kearifan lokal masyarkat nelayan ini seakan di lucuti dengan masuknya program pembukaan lahan tambak secara besar-besaran. Padahal hutan mangrove yang berada di Kuala Lupak merupakan kawasan konservasi sumber daya alam yang di lindungi oleh undang-undang.
manfaat Belangkas
Belangkas salah satu fauna khas perairan di hutan mangrove
hewan yang hanya memiliki satu pasangan
Belangkas Pasangan Monogami
Pembukaan lahan tambak serta kelangkaan bahan bakar solar beberapa waktu lalu merupakan pukulan berat bagi nelayan tradisional Kuala Lupak. Kondisi tersebut tak pelak membuat sebagian nelayan "nekat" meninggalkan pekerjaan yang telah dilakoni sejak lama bahkan telah menjadi tradisi turun temurun di keluarga mereka. Pilihan tersebut mereka ambil lantaran semenjak pembukaan lahan tambak hasil tangkapan mereka menurun drastis. Hal tersebut tentu masuk di akal, pembukaan areal tambak telah melenyapkan ratusan hektar mangrove yang merupakan tempat ikan-ikan bertelur, berlindung serta mencari makan.
desa kuala lupak
Suasana Desa Kuala Lupak
kediaman kepala desa kuala lupak
Kepala Desa Kuala Lupak bersama Admin Merantau dan kawan-kawan
Cerita para nelayan tradisional Kuala Lupak ini membuat hati saya tersentuh, namun apa daya tidak banyak yang dapat saya perbuat untuk membantu mereka. Semoga pemerintah daerah dan instansi terkait bisa membaca tulisan ini dan dapat memikirkan solusi untuk membantu meringkankan beban mereka.




Baca SelengkapnyaKehidupan Kampung Nelayan Kuala Lupak, Kalsel

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengunjungi Peternakan Kerbau Rawa di Negara, Kalsel

Kerbau rawa atau yang oleh masyarakat sekitar disebut dengan "hadangan" merupakan jenis kerbau air "Bubalus bubalis carabanensis" dari Asia Tenggara. Di Kalsel salah satu habitat yang Kerbau Rawa yang cukup populer adalah "Danau Panggang" yang kerap menjadi tujuan bagi wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

kerbau rawa di Kalsel
Kerbau Rawa atau Hadangan

peternakan kerbau rawa
Kandang Kerbau rawa

Selain di Danau Panggang, peternakan Kerbau Rawa sebenarnya juga terdapat di beberapa daerah lain di Kalimantan Selatan, antara lain di Pelaihari, Barito Kuala dan Negara (HSS). Kebiasaan unik Kerbau Rawa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk melihat langsung aktivitas mereka di lahan rawa.
wisata kerbau rawa di Kalsel
Kerbau Rawa Negara, HSS Kalsel
kerbau rawa Kalsel
Kerbau Rawa di Kandang atau Kalang
Seperti halnya sebagian besar daerah di Hulu Sungai Utara, dataran rendah di Negara (HSS) juga akan berubah menjadi danau (rawa) sejauh mata memandang ketika memasuki musim peghujan. Di sini masyarakat tinggal di "rumah panggung" dan beraktivitas di jembatan kayu (titian) atau di atas perahu motor (kelotok atau ces).
Pemandangan Rawa di Kalimantan Selatan
Pemandangan Rawa Negara HSS-Kalsel
masyrakat rawa kalsel
Aktivitas Masyarakat Menggunakan Ces di atas Rawa
Selain menggantungkan hidup sebagai nelayan ikan air tawar, masyarakat di Negara juga terkenal pandai berdagang dan pengrajin. Para pengrajin sudah dikenal hingga keluar daerah Kalsel, mereka umumnya tinggal di satu kampung sesuai ke ahlian atau hasil kerajinannya, sebagai contoh kampung pengrajin emas disebut kampung "pa amasan".
masyarakat rawa negara hss
Penjual jajanan di atas perahu
Selain berprofesi sebagai Pedagang, Nelayan, dan Pengrajin, di Negara juga terdapat beberapa kelompok yang masih aktif menjadi peternak Kerbau Rawa meski tidak sebanyak dulu. Kerbau rawa hidup dan beraktifitas di rawa-rawa, meski memiliki bobot badan yang berat mereka sangat pandai berenang bahkan terkadang menyelam. Setiap pagi, pemiliknya membukakan kandang atau kalang dan satu persatu kerbaupun terjun ke air dan mencari makan berupa rerumputan yang tersebar di rawa yang luasnya berhektar-hektar.  Ketika hari menjelang sore, gerombolan kerbau rawa ini akan kembali ke kandang dan uniknya mereka bisa kembali ke kandangnya semula tanpa salah alamat, padahal di sekitar area tersebut terdapat kandang-kandang kerbau rawa milik peternak yang lain.
Kelebihan kerbau rawa kalsel
Kandang kerbau di atas rawa
kandang kerbau rawa
Kandang atau Kalang Kerbau Rawa (Hadangan)
Pemilik kerbau nyaris tidak menggembalakan kerbau rawa ini, mereka hanya membuka Kandang saat pagi hari dan mengecek jumlah kerbau rawa saat sore hari. Meski demikian mereka harus ekstra waspada saat malam hari, karena kalau tidak di jaga kerbau-kerbau tersebut bisa di curi.
Pengamatan Kerbau Rawa Kalsel
Mengamati Aktifitas Kerbau Rawa dari Kandang/Kalang
Untuk menuju lokasi, pertama kita menuju Desa Hamayung kec. Daha Utara, Negara, kalimantan selatan yang berjarak sekitar 165 km dari Kota Banjarmasin atau sekitar 30 Km dari Kota Kandangan (HSS). Selanjutnya dari desa Hamayung, transportasi yang digunakan untuk menuju peternakan adalah perahu motor (kelotok) atau ces, kurang dari 1 jam biasanya perahu sudah tiba di lokasi peternakan kerbau rawa. Jika anda tiba siang hari biasanya akan menemukan gerombolan kerbau rawa yang sedang beraktifitas mencari makan, pada waktu ini kita tidak akan melihat kerbau di kandangnya kecuali yang sakit atau akan melahirkan. Bagaimana tertarik untuk melihat kehidupan kerbau rawa?.




Baca SelengkapnyaMengunjungi Peternakan Kerbau Rawa di Negara, Kalsel

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Objek Wisata Pagat Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan

Penasaran karena belum sempat berkunjung ke objek wisata di barabai saat menjelajah Gunung Balu Desa Nateh beberapa waktu lalu akhirnya saya memutuskan kembali ke bumi Murakata. Kali ini kami kembali start dari Banjarmasin namun karena hanya berdua kami berangkat menggunakan sepeda motor. Cuaca yang tidak bersahabat membuat waktu tempuh perjalanan menjadi semakin lama, hujan lebat disertai angin kencang sangat berbahaya bagi pengendara sepeda motor meski kami sudah mempersiapkan mantel hujan. Alhasil perjalanan yang biasanya hanya memakan waktu sekitar 4 jam meleset jauh menjadi sekitar 5,5 jam karena harus beberapa kali berteduh. 

Harga tiket masuk wisata pagat Barabai
Loket Masuk Objek Wisata Pagat Kec. Batu Benawa Kab. HST

Cara menuju objek wisata pagat
Tujuan Rekreasi Objek wisata Pagat Kec. Batu Benawa, HST Kalsel


Di Bumi Murakata, kami langsung menuju rumah Agustina, salah seorang kawan lama. Niatan semula sebenarnya hanya untuk minta tolong sebagai penunjuk jalan atau guide, karena kami tidak begitu menguasai daerah ini. Namun keluarga tersebut sangat murah hati sehingga kami di jamu makan malam dan di perkenankan menginap. 
Sungai di ojek wisata pagat Barabai
Sebenarnya ada banyak objek wisata di Hulu Sungai Tengah (HST) namun yang cukup populer salah satunya adalah Objek Wisata Pagat. Seperti halnya objek wisata Sungai Kembang, wisata Pagat juga merupakan tipe wisata alam arus sungai. Bedanya objek wisata ini sudah di kelola cukup lama dengan beberapa fasilitas yang juga lumayan lengkap.
objek wisata di Barabai
Jembatan Wisata Pagat Hulu Sungai Tengah
Jarak Objek Wisata Pagat Hulu Sungai Tengah dari rumah  Agustina tidak begitu jauh, hanya butuh sekitar 15-20 menit menyusuri jalan pedesaan kami telah tiba di depan pintu loket Objek Wisata yang berada di kecamatan Batu Benawa ini. Dengan membayar tiket masuk sekitar Rp. 2.500,- pengunjung bisa menikmati objek wisata ini.
Sungai di ojek wisata pagat Barabai
Di dalam lokasi objek wisata pengunjung bisa menikmati pemandangan dari atas puncak bukit atau merasakan segarnya air sungai pegunungan.  Di sisi seberang sungai juga ada gua yang sering menjadi lokasi favorit pengunjung untuk berfoto, menurut cerita gua ini ada penunggunya loh, jadi kalau mau berfoto harus permisi dulu jika tidak fotonya akan rusak atau ada penampakan, percaya atau tidak terserah anda.
Tangga Menuju Puncak di Objek Wisata Pagat

pemandangan di HST
Pemandangan dari Puncak objek wisata pagat
Untuk menyebrang sungai ada dua jenis jembatan yang disediakan, anda bisa memilih jembatan bambu berada di bagian bawah atau di permukaan sungai atau jembatan gantung yang berbahan kayu ulin (kayu besi) keduanya sama-sama di tarif Rp. 1000,- per orang. 





Baca SelengkapnyaObjek Wisata Pagat Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS