RSS

Menjelajah Gunung Balu di Desa Nateh Barabai

Gunung Balu sebenarnya tidak dikembangkan sebagai objek wisata atau tempat rekreasi melainkan salah satu daerah eks tambang marmer. Gunung Balu (lebih tepatnya bukit) terletak di desa Nateh kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Barabai Kalimantan Selatan. Seperti namanya, kawasan ini merupakan bukit dengan komposisi utama berupa batu yang kemungkinan banyak mengandung mineral kalsit.
Pemandangan Alam Barabai
Pemandangan dari puncak Gunung Balu, Desa Nateh
Apa yang menarik di Gunung Balu?. Sebenaranya kenapa saya bisa menginjakan kaki disana tidaklah secara sengaja. Berawal dari ajakan salah seorang kawan yang sedang menyusun tugas akhir untuk skripsi yang kebetulan mengambil tema ekologi di daerah tersebut. Akhirnya berangkatlah kami pada hari yang di jadwalkan. 

Bukit Gunung Balu, Barabai
Berangkat ke Lokasi
Start dari Banjarmasin artinya kami harus menempuh perjalanan lebih dari 180 km, untuk jarak sejauh itu ditambah waktu untuk istirahat ngopi setidaknya perlu 4 jam untuk bisa sampai di lokasi. Setelah melewati perjalanan cukup panjang kami akhirnya tiba di desa Nateh. Hari sudah sore itu berarti tidak mungkin untuk langsung melakukan treking. Rupanya kawan-kawan sudah melakukan survey beberapa hari sebelumnya sehingga sudah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk tempat kami menginap.
Lokasi tambang marmer di Kalimantan Selatan
Bongkahan-bongkahan Marmer tampak dari atas

Tambang Marmer di Kalimantan Selatan
Mahasiswa Peneliti di Ex Tambang Marmer desa Nateh
Terserang Demam
Bagi saya Desa Nateh adalah desa yang bersahaja dan masih memegang nilai-nilai kearifan lokal dengan baik. Keseharian mereka mengais rejeki dari alam akan menjadi pemandangan yang tidak akan ditemukan tatkala anda berada ditengah hiruk pikuk perkotaan. Sayang rupanya keadaan kurang berpihak kepada saya. Pagi itu kesejukan Desa Nateh yang berada di kaki pegunungan Meratus tidak saya rasakan karena demam. 
Cymbidium dapat tumbuh secara saprofit
Anggrek Cymbidium yang tumbuh diantara serasah
Memaksakan Diri
Tim tampak sudah bersiap termasuk bekal perjalanan untuk seharian penuh menjelajah Gunung Balu, mendokumentasikan serta mengambil beberapa spesimen tumbuhan obat, anggrek dan rotan untuk keperluan identifikasi. Sebenarnya beberapa teman menyarankan agar tetap tinggal di penginapan, namun saya menolak dan tetap memaksakan diri ikut tim. Meski kecil, G.Balu ternyata memiliki trek yang sulit, curam dan banyak batu-batu tajam. Sebenarnya trek seperti ini bukan masalah, andai saja tubuh ini dalam keadaan fit. Beberapa kali saya harus merebahkan diri diantara serasah entah lantaran kelelahan atau efek obat penurun demam yang tadi diminum sebelum berangkat. 
Anggrek Barabai Kalsel
Anggrek (mungkin dari genus Phaius di Gunung Balu
Tiba Di Puncak
Dalam keadaan "sekarat" di tengah demam yang semakin meninggi, kami akhirnya tiba di puncak G.Balu. Luar biasa, meski bukit ini hampir seluruhnya berupa batu ternyata ada banyak pepohonan yang dapat tumbuh. Beberapa anggrek tampak tumbuh baik, menempel di cabang-cabang pohon. Sebagian jenis lain bersama herba rupanya hidup sebagai saprofit menyerap nutrisi dari daun dan ranting yang telah lapuk. Untuk hewan keragamannya memang relatif lebih rendah, selain serangga, molusca, arthropoda kecil serta beberapa jenis kadal hanya ada burung yang bisa kami temui. 
jenis anggrek yang ada di barabai
Anggrek Epifit di Gunung Balu, Desa Nateh, Barabai
Ahli Tanaman Obat
Sebenarnya saya merasa tidak enak kepada kawan-kawan karena tidak bisa berbuat banyak untuk membantu pengambilan data mereka, justru malah merepotkan. Hari tampak mulai gelap, lokasi desa yang diapit bebukitan membuat cahaya matahari lebih cepat menghilang. Beberapa kami sudah tiba di tempat penginapan, yang lainnya masih berada di kawasan ex tambang marmer di Gunung Balu untuk mengambil data pengamatan Arthropoda tanah. Di penginapan tampak seorang pria paruh baya sudah menunggu, rupanya beliau (saya lupa namanya) adalah penduduk setempat yang memiliki pengetahuan mumpuni tentang tumbuhan obat. Tanpa ragu setiap spesimen yang disodorkan kepada beliau langsung di jelaskan fungsi dan manfaatnya dalam hal pengobatan tradisional. Sesekali beliau meraba dan mencium spesimen tersebut untuk memastikan bahwa tanaman tersebut memang sesuai dengan yang dimaksud.
ahli tanaman obat kalsel
Beliau saya sebut ahli tanaman obat karena pengetahuannya tentang
tanaman berkhasiat obat 
Tidur Lebih Cepat
Waktu baru menunjukan pukul 20.30 Wita, usai makan malam kawan-kawan tampak asik kembali berkutat dengan tugas masing-masing. Ada yang masih mengidentifikasi spesimen, ada pula yang mencocokan data, sebagian lagi mengawetkan spesimen dalam bentuk herbarium kering ataupun awetan basah. Entah sampai berapa lama mereka masih beraktifitas, yang jelas mata saya terasa sangat berat untuk tetap terbuka. Efek obat pemberian pa Dharmono, dosen yang ikut dalam rombongan tersebut rupanya cukup manjur untuk membuat saya bisa beristirahat lebih cepat dan tentunya mengusir demam. 
Pagi keesokan harinya Kami berkemas pulang, sedikit kurang puas rasanya lantaran perjalanan kali ini tidak bisa dinikmati secara penuh. Ingin rasanya kembali di lain waktu dan kesempatan, apalagi Barabai juga memiliki beberapa tempat wisata yang cukup menarik seperti, Gua Berangin, Pagat (wisata arus sungai), Lok Laga, Pemandian Air Panas Hantakan, serta beberapa objek wisata lainnya.

Baca SelengkapnyaMenjelajah Gunung Balu di Desa Nateh Barabai

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bukit Batu, Tempat Wisata ber Nuansa Magis di Kalimantan Tengah

Bukit Batu adalah salah satu objek wisata yang dapat anda kunjungi di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Nama Bukit Batu memang tidak sepopuler Trip Orangutan di mata wisatawan, tetapi merupakan salah satu tujuan rekreasi yang cukup familiar khususnya bagi masyarakat yang tinggal di Kabupaten Katingan serta Palangkaraya dan sekitarnya. Bahkan lokasi objek wisata yang berada di tepi jalan raya ini menjadi salah satu tempat persinggahan favorit pengendara lintas kota dan provinsi untuk melepas letih selama perjalanan.
Beberapa tempat yang di anggap sakral
Objek Wisata Bukit Batu berada di Kabupaten Katingan tepatnya berada sekitar 70 km dari kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sesuai dengan namanya, Bukit Batu merupakan bukit kecil dimana terdapat bongkahan-bongkahan batu besar yang  di antaranya menurut masyarakat sekitar merupakan tempat orang sakti melakukan semedi (bertapa) salah satunya adalah Tjilik Riwut. 
Batu-batu Besar dengan riwayatnya sendiri
Di Bukit Batu, Nuansa magis terasa sangat kental. Kain-kain kuning yang di balutkan pada altar, atau pohon tertentu menunjukan bahwa tempat tersebut bersifat sakral. Selain pengunjung yang datang untuk berwisata, tempat ini juga kerap didatangi oleh mereka yang akan berdoa (memohon hajat).

Beberapa batu/tempat di kawasan ini  di yakini memiliki penunggu dan bertuah seta memiliki sejarah tersendiri di antaranya :

Batu Kamiak, tempat burung kamiak/tambul anak bertengger untuk menjaga alam sekitarnya.
Batu Tingkes, tempat orang yang ingin mengetahui nasib dan kehidupannya apabila dapat masuk dan keluar Batu Tingkes maka kehidupannya akan bahagia dan sebaliknya bila gagal maka hidupnya akan menderita.
Batu Gaib, tempat roh halus yang suka menolong manusia sewaktu kesusahan.
Batu Dewa, tempat roh khayangan, apabila berjodoh maka orang tersebut dapat menjadi paranormal.
Batu Keramat, mempunyai hubungan dengan riwayat kehidupan Tjilik Riwut.
Batu Raja, mempunyai nilai yang paling istimewa, apabila seseorang pemimpin mendapatkan batu ini ia akan bersifat adil dan bijaksana.
Batu Darung Bawan, orang yang gagah berani dalam membela kebenaran setingkat dengan Bandar Rambang. Mereka orang gaib sebagai penghuni Bukit Batu Manuah.
Batu Sial, tempat orang membuang sial.
Salah satu batu/tempat yang di percaya mengandung kekuatan gaib
Untuk menuju lokasi, rute yang di ambil adalah menuju Kabupaten Katingan, arah yang sama jika hendak menuju Kota Sampit. Lama perjalanan jika berangkat dari kota Palangkaraya berkisar 1,5 jam yang bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat, namun untuk transportasi umum sepertinya belum sering digunakan sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau carter.
Pendopo Bukit Batu
Bukit Batu Katingan di kelola oleh Disporbudpar Kabupaten Katingan, untuk masuk kawasan ini setiap pengunjung akan dikenakan biaya retribusi Rp 2000,- per orang dan di kenakan biaya tambahan Rp. 1000,- untuk yang menggunakan sepeda motor. Beberapa fasilitas yang tersedia di objek wisata ini antara lain, mini kios yang menyediakan makanan dan minuman, kamar mandi dan toilet, area parkir, serta sebuah pendopo. Di beberapa titik juga telah di sediakan tempat sampah bagi pengunjung untuk menjaga area ini tetap bersih. 
Baca SelengkapnyaBukit Batu, Tempat Wisata ber Nuansa Magis di Kalimantan Tengah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sei Kembang, Tempat Rekreasi Murah Meriah

Bagi anda yang mencari tempat rekreasi murah meriah untuk mengisi akhir pekan khususnya di seputaran Banjarbaru, Martapura dan Banjarmasin, Sungai Kembang bisa menjadi alternatif pilihan. Sungai Kembang atau biasa juga disebut dengan Sei. Kambang berada sekitar 20 km-an dari Kota Banjarbaru atau sekitar 64 km jika ditempuh dari Banjarmasin.
Wisata alam sungai kembang Kalsel
Objek wisata Sungai Kembang

Sungai Kambang Kalsel, tempat rekreasi murah meriah



Sei. Kembang (ejaan Banjar = Kambang) berada di desa Tambela Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Kawasan ini dikenal pula dengan nama Riam Tambela. Sei Kembang atau Riam Tambela merupakan objek wisata alam arus sungai yang cukup ramai di kunjungi pada akhir pekan atau hari libur.
tempat rekreasi murah meriah di Kalsel
Wisata Arus Sungai Riam Tambela, Aranio Kalimantan Selatan
Pemandangan alam serta gemercik arus air yang menerpa bebatauan akan "membujuk" siapa saja yang mampir untuk mandi di kawasan ini, terlebih saat cuaca cerah. Namun, anda harus berhati-hati, bebatuan yang licin serta arus sungai yang deras bisa berbahaya jika sampai terpeleset. 
tempat rekreasi di sekitar Banjarmasin
Menikmati segarnya Air dari mata air alami

Sayangnya sulit menemukan kios atau warung di sekitar lokasi ini, sehingga jika anda ingin rekreasi atau berwisata ke tempat ini sebaiknya membawa bekal sendiri dari rumah. Sebenarnya di lokasi ini ada beberapa warung namun sepertinya sudah tidak dipakai lagi oleh pemiliknya. Saat saya berkunjung, tidak ada loket retribusi di tempat rekreasi ini yang ada hanya biaya untuk parkir kendaraan. 

Untuk mencapai lokasi rekreasi Sei. Kembang sangat mudah, perjalanan bisa anda tempuh baik menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Bagi anda yang berangkat dari Banjarmasin rute yang di ambil adalah ke arah Banjarbaru, selanjutnya di bundaran Banjarbaru pilih jalan lurus atau arah yang sama untuk menuju Aranio atau Waduk Riam Kanan, maka nanti anda akan sampai di Sei. Kambang.


Baca SelengkapnyaSei Kembang, Tempat Rekreasi Murah Meriah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesona Terpendam Waduk Riam Kanan

Waduk Riam Kanan adalah salah satu tujuan wisata yang masih belum di optimalkan oleh pemerintah setempat, namun demikian Pesona Waduk Riam Kanan mengundang decak kagum mereka yang pernah kesana.

Biaya taksi kelotok di Riam Kanan
Pelabuhan Tiwingan, Aranio

Riam Kanan merupakan satu-satunya waduk (danau buatan) yang ada di Kalimantan Selatan yang terletak di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. Pembangunan waduk yang menghabiskan waktu sekitar 10 tahun tersebut membendung 8 sungai serta menenggelamkan 8 desa (kampung). Pada  30 April 1973 waduk tersebut  di resmikan  oleh Presiden Soeharto.
Pelangi di Waduk Riam Kanan
Selain untuk berwista ke Pulau Pinus, mereka yang datang ketempat ini umumnya adalah untuk memancing. Pemancing ini umumnya ramai di akhir pekan, biasanya mereka sudah tiba di dermaga Tiwingan sejak hari jum'at atau hari Sabtu. Dengan menyewa perahu motor (kelotok) mereka bergerak dan berpindah dari satu spot ke spot pemancingan lainnya. Karena bermalam, maka biasanya pemilik kelotok telah menyiapkan peralatan memasak secukupnya. Menyantap ikan hasil tangkapan sendiri sembari menikmati pemandangan langit di malam hari ditemani riak kecil air waduk akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Karena umumnya pemancing berangkat dalam rombongan biaya sewa perahu motor (kelotok) pun menjadi lebih ringan, rata-rata biaya sewa kelotok adalah sekitar Rp. 400 Ribu, atau tergantung jarak spot yang di tuju dan lamanya bermalam.
Pondok tempat istirahat penjaga keramba ikan
Rumah Penduduk Lokal Waduk Riam Kanan, Aranio
Pengunjung waduk riam kanan lainnya adalah para pecinta alam yang akan menuju "Air Terjun Lembah Kahung". Untuk menuju lokasi tersebut satu-satunya transportasi yang tersedia adalah perahu motor (kelotok) yang memang sudah menjadi angkutan umum dikawasan tersebut. Jarak dari dermaga Tiwingan ke desa Belangian, pintu masuk untuk menuju Hutan Kahung cukup lumayan yaitu sekitar 2 jam perjalanan menyusuri waduk. Selama perjalanan inilah umumnya mereka mengabadikan berbagai "view' dan momen di atas Waduk Riam Kanan. Kehidupan masyrakat yang arif, air waduk yang membiru serta bukit-bukit yang tampak menghijau akan menjadi pemandangan yang menentramkan.
wisata waduk riam kanan
Salah Satu View di Waduk Riam Kanan

Sayangnya potensi belum intensif di kembangkan oleh pemerintah daerah, padahal Riam Kanan hanya berjarak sekitar 25 km dari Banjarbaru atau 60 km dari Banjarmasin jika di kembangkan mungkin tidak kalah dengan Danau Bedugul dan wisata danau lainnya yang tentu saja dapat menjadi sumber pendapatan baik untuk masyarakat setempat maupun pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaPesona Terpendam Waduk Riam Kanan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"Mengintip" Syuting Panji Sang Petualang

Masih inget sama host program dokumenter "Panji Sang Penakluk" atau "Panji Sang Petualang" yang di tayangkan oleh stasiun tv swasta yaitu tvOne dan Global TV ?. Mungkin sebagian dari anda sempat mendengar kabar bahwa Panji, host acara tersebut meninggal saat syuting di Pulau Komodo. Sebenarnya kabar meninggalnya Panji cuma hoax alias tidak benar, desas-desus tersebut berasal dari salah satu postingan blogger berjudul "Panji Sang Penakluk Tewas Di Cabik Komodo" yang di posting sekitar bulan Juni, 2010. Mungkin karena pembacanya tidak membaca sampai akhir, jadinya salah persepsi dan meyakini kalau Panji benar-benar sudah meninggal.
Benarkah Panji Meninggal
Bersama Panji sang Petualang


Kabar meninggalnya Panji sebenarnya tidak benar, menurut informasi yang saya dapat, saat ini Muhammad Panji (nama asli Panji) sedang menjalani rutinitasnya mengisi acara-acara pameran dan edukasi reptil bersama komunitas reptil "NATRIX REPTILE COMMUNITY" yang di pimpinnya. Menurut cerita, Panji juga sedang merencanakan dan mempersiapkan konsep untuk program petualang terbarunya.

Program terbaru Panji
Tim Panji Petualang dari Global TV
Sebenarnya, di akhir tahun 2010 atau tepatnya sekitar tanggal 21 Desember, saya sempat di ajak ke tempat syuting Panji Sang Petualang yang kebetulan lokasinya berada di Kalimantan Selatan. Saat itu kru Petualangan Panji sedang mengambil "shoot" di kawasan Taman Hutan Rakyat Sultan Adam, Mandiangin-Kalimantan Selatan. Saya bersama kawan-kawan dari komunitas pecinta reptil serta komunitas pecinta anggrek sempat ngobrol sama Panji dan Kru, karenanya setiap ada yang bertanya "Apakah benar Panji Petualang telah meninggal di pulau Komodo?", saya berani memastikan kabar tersebut tidak benar.
Panji Sang Petualang Global TV
Panji Petualang Bersama Komunitas INOS Kalsel

"Mengintip" syuting Panji menjadi sebuah pengalaman baru bagi Kami, sebab tidak semua orang bisa melihat langsung proses ini. Menyaksikan Panji meng "handle" binatang berbahaya khususnya Ular dan Biawak membuat saya merinding sekaligus takjub. Saya akui reflek pemuda yang satu ini memang luar biasa, selain memang bisa membaca karakter hewan liar, kemampuannya mengelak dari serangan tak terduga hewan tersebut patut di acungi jempol, meski Panji sendiri mengakui Ia pernah tergigit ular dan binatang lainnya beberapa kali.

Bagi pecinta petulangan, sosok Panji sedikit banyak telah menginspirasi mereka. Terlebih pada program baru Petualangan Panji, nuansa petualangan ke tempat-tempat baru yang jarang dikunjungi cukup ditonjolkan sehingga membuat "iri" mereka yang senang berpetualang. Semoga host yang pernah tinggal di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah ini bisa kembali dengan program yang lebih menarik nantinya.
Baca Selengkapnya"Mengintip" Syuting Panji Sang Petualang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Contoh Laporan Perjalanan Wisata

Membuat Laporan Perjalanan Wisata adalah salah satu "kewajiban" setelah melakukan perjalanan wisata (study tour) khususnya bagi para siswa atau mahasiswa. Bagi yang sudah pernah membuat laporan perjalanan wisata tentunya tidak akan menjadi masalah, namun bagi mereka yang baru pertama kali mungkin akan sedikit kesulitan. 
Cara membuat laporan study tour
Contoh Laporan Perjalanan Wisata

Cara menyusun laporan perjalanan wisata biasanya sudah ditentukan draftnya oleh pihak sekolah atau kampus sehingga peserta study tour hanya tinggal mengembangkannya saja, namun jika pihak penyelenggara tidak menyiapkan draft atau kerangka laporan maka bisa melihat contoh laporan perjalanan wisata berikut :

Kerangka Laporan Perjalanan Wisata 
  1. Daftar Isi
  2. Kata Pengantar
  3. Pendahuluan
  4. Isi
  5. Penutup
  6. Daftar Pustaka

Daftar Isi
Adalah  lembar halaman yg menjadi petunjuk pokok isi buku beserta nomor halaman

Kata Pengantar
Adalah pandangan atau paparan umum  yang ditulis sebagai bagian dari pendahuluan dalam sebuah tulisan (misal buku, makalah, laporan, dsb)

Pendahuluan
Merupakan bagian awal dalam sebuah tulisan berupa ulasan penjelasan dari sebuah karya tulis. Pendahuluan biasanya mengandung latar belakang, tujuan, waktu dan tempat.

Isi
Bagian ini merupakan pokok dari sebuah laporan itu sendiri. Menurut hemat saya secara sederhana isi sebuah laporan harus dapat memberikan informasi 5 W + 1 H kepada setiap yang membacanya. Sebagai contoh misal anda melakukan perjalanan wisata ke Loksado, Kalimantan Selatan, maka setidaknya informasi yang harus ada adalah Apa  itu Loksado?, Dimana objek wisata Loksado?, Kapan study tour ke Loksado?, Kenapa memilih Loksado?, dan Bagaimana cara ke Loksado?.

Penutup
Penutup adalah bagian dalam sebuah laporan yang berisi simpulan dan saran. 

Daftar Pustaka
Jika dalam penyusunan laporan tersebut menggunakan referensi dari berbagai sumber maka sebaiknya bagian akhir di cantumkan pada halaman Daftar Pustaka.


Baca SelengkapnyaContoh Laporan Perjalanan Wisata

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perjalanan Wisata "Trip Orangutan Kalimantan"

Perjalanan wisata 'Trip Orangutan Kalimantan" mungkin adalah salah satu diantara  yang paling unik dan mengesankan selama "study tour" yang pernah saya alami. Jika biasanya sebuah tempat atau objek wisata bisa me-refresh segala letih dan penat melalui keindahan panorama atau pemandangannya, maka dalam "Trip Orangutan Kalimantan" ini justru ada pada objeknya yaitu Orangutan (Pongo pygmaeus) itu sendiri. 
Wisata Kalimantan
Menuju Lokasi Habitat Orangutan
Orangutan Kalimantan adalah salah satu dari dua sub-spesies orang utan yang ada di Indonesia. Selain di Kalimantan, di Indonesia juga ada Orangutan Sumatera (Pongo abelli). Hewan yang menyerupai kera dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat  ini merupakan hewan endemik yang bisa di jumpai di hutan tropis Indonesia khususnya pulau Kalimantan dan Sumatera.
Orangutan Kalimantan umumnya bisa di jumpai di ketinggian 500 mdpl hampir di seluruh hutan dataran rendah Kalimantan kecuali Kalimantan Selatan dan Brunei Darussalam.
contoh laporan perjalanan wisata
Orangutan di Hutan Singgah
Salah satu lokasi trip Orangutan yang relatif mudah diakses adalah di Provinsi Kalimantan Tengah. Ada beberapa lokasi di provinsi ini, salah satu yang cukup terkenal adalah Taman Nasional Tanjung Puting(TNTP). Namun, kali ini saya dan kawan-kawan tidak perlu jauh-jauh harus ke TNTP untuk bisa menyaksikan kehidupan Orangutan di habitatnya tetapi kami akan menuju salah satu lokasi yang disebut pulau Kaja salah satu hutan habitat Orangutan semi liar alias yang sedang menjalani proses pra pelepasan.
Objek wisata kalimantan tengah
Pengamatan
Ada beberapa "pulau" atau tempat yang digunakan oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS) untuk melatih Orangutan  agar siap di release atau di lepas-liarkan kembali.  BOS adalah salah satu yayasan peduli Orangutan yang memiliki program rehabilitasi dan reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Di antara perjalanan panjang proses rehabilitasi dan reintroduksi Orangutan tersebut ada tahapan di mana setiap individu yang akan di lepas-liarkan kembali akan di tempatkan di sebuah "pulau" yang memiliki vegetasi layaknya habitat aslinya. Di tempat inilah para Orangutan tersebut akan belajar  bagaimana hidup di alam liar. Nah, di tempat inilah kita bisa menyaksikan dan mengamati berbagai tingkah laku Orangutan di alam dari "dekat".

Tempat Wisata Kalimantan Tengah
Bersama Staf  BOS Nyaru Menteng
Namun, perjalanan wisata "Trip Orangutan Kalimantan" ini tidak lah sesederhana seperti kelihatannya. Untuk bisa melihat dan menyaksikan tingkah lucu Orangutan tersebut anda harus mengurus izinnya terlebih dahulu. Perizinan bisa anda urus di Kantor BKSDA Kalimantan Tengah yang ada di Kota Palangkaraya. Setelah anda mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) dari BKSDA barulah anda di perkenankan menuju lokasi. Ada beberapa lokasi yang bisa menjadi pilihan selain Pulau Kaja, misalnya Pulau Bengamat, Pulau Palas, dan Pulau Hampapak.
Salah satu Pos Securty di sekitar Lokasi Hutan Singgah Habitat Orangutan
Untuk menuju lokasi ada beberapa alternatif rute yang bisa ditempuh baik menggunakan jalur darat maupun udara, namun karena kami Start dari Banjarmasin, maka kami menggunakan jalur darat yaitu menggunakan mobil. Jarak tempuh Banjarmasin-Palangkaraya kurang lebih 192 km dengan waktu tempuh sekitar 4,5-5 jam. Di kota Palangkaraya anda bisa mencari penginapan sesuai dengan selera dan budget serta menyewa mobil rental atau carter jika tidak menggunakan kendaraan sendiri. Dari kota Palangkaraya ada dua rute yang bisa di tempuh, langsung ke dermaga terdekat dengan lokasi hutan singgah habitat Orangutan (30-40 menit), atau mampir dulu di Nyaru Menteng (sekitar 28 km dari kota Palangkaraya) untuk mendapatkan informasi seputar Program Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan di Kalimantan Tengah.

Untuk trip ini Kami memilih alternatif kedua, mampir dulu di Nyaru Menteng. Di sini kami disambut oleh Monterado Fridman Koordinator Komunikasi dan Edukasi Nyaru Menteng. Sebenarnya di Nyaru Menteng Center ini juga ada Orangutan yang sedang menjalani proses rehabilitasi namun dengan alasan untuk kebaikan Orangutan dan pengunjung sendiri, kami tidak di perkenankan melihat proses tersebut dari dekat. Setelah memperkenalkan diri termasuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan, kami lantas meluncur menuju dermaga Sei Gohong.
Habitat Orangutan Kalimantan
Menyusuri Sungai, Habitat Orangutan
Di Dermaga Sei Gohong anda bisa menyewa perahu  motor tradisional masyarakat setempat yang memang kerap digunakan untuk mengantar para pengunjung untuk melihat Orangutan di Hutan Singgah tempat yang di jadikan habitat orang sementara sebelum di lepas-liarkan. Biayanya relatif murah dengan kapasitas 4-5 orang untuk satu perahu. Dari dermaga, hanya perlu waktu sekitar 15 menitan untuk sampai di lokasi. Sepanjang pesisir sungai anda akan di suguhi pemandangan sarang-sarang Orangutan dan sesekali Orangutannya sendiri dengan kelucuan tingkah polah mereka. Jika beruntung anda juga bisa menjumpai burung Enggang salah satu burung langka yang banyak di gunakan sebagai simbol dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dayak.

Baca SelengkapnyaPerjalanan Wisata "Trip Orangutan Kalimantan"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS